Table of Contents
Jasa Detektif Swasta di Luar Negeri
Apa yang kalian fikirkan jika mendengar kalimat Jasa Detektif Swasta? sebuah pekerjaan yang melibatkan penyelidikan? Entah itu untuk kasus pembunuhan, atau bahkan mencari tahu tentang seseorang? Yap, itu benar. Tapi, tidak semua Detektif Swasta bekerja untuk hal itu. Ada orang–orang yang datang untuk menyewa mereka sebagai bodyguard, meminta mereka untuk melakukan pelacakan menggunakan teknologi, mencari orang hilang, atau bahkan meminta mereka untuk mengetahui sidik jari seseorang. Asal kalian tahu, Detektif Swasta juga disewa untuk menyelidiki kasus–kasus perselingkuhan, terkadang, rating penyewaannya lebih banyak jika menyangkut perselingkuhan.
Kalian mungkin pernah berpikir, Bagaimana cara para detektif bekerja? Apakah sama dengan tayangan–tayangan di dalam acara televisi? Atau berbeda?, dunia detektif yang ada dalam dunia nyata, tidak selalu sama dengan dunia detektif dalam cerita. Pekerjaan para Detektif Swasta tidak sama seperti para anggota inteligen atau aparat kepolisian di luar sana, mereka bekerja perseorangan, mungkin hal yang sama hanya ketika mereka melakukan penyamaran saja. Status orang yang bekerja sebagai Detektif Swastapun identitasnya tidak boleh diketahui oleh orang–orang, atau, mereka menyamarkan nama mereka ketika bekerja.
Namun, tugas para Detektif Swasta terkadang lebih sulit, untuk mendapatkan data yang mereka inginkan, sering kali mereka menyamar. Menyamar sebagai siapa? Contoh ringannya mungkin mereka harus menyamar menjadi satpam, petugas yang ada di tempat sekitaran target berada, atau menjadi pembantu di tempat tinggal target. Lalu apa contoh terburuknya? Jika target datang ke club, atau tempat–tempat yang menyediakan jasa untuk memuaskan hawa nafsu, mereka sebagai Detektif juga harus menyamar menjadi salah satu pekerja disana, mungkin, menjadi pelacur? Itu adalah contoh terburuknya, mau menyamar menjadi apapun bagi mereka tidak ada masalah, karena yang mereka incar adalah data dari target.
Cara Kerja Detektif Swasta Di Luar Negeri
Mungkin kalian berpikir, para Detektif Swasta bekerja menggunakan alat–alat canggih, seperti kacamata yang memiliki tombol kecil di framenya, kemudian setelah tombol itu ditekan akan muncul layar hijau seperti hologram, atau kacamata itu bisa mendeteksi apapun, bahkan melihat sesuatu yang berada di balik tembok. Kembali lagi, itu hanya ada dalam cerita dan dunia perfilman. Mungkin jika menggunakan kamera pengintai yang kecil, atau pulpen yang bisa merekam gambar dan suara bisa saja, tapi untuk sama persis, atau bahkan untuk teknologi yang belum bisa dibuat secara nyata itu tidak ada. Mereka bekerja secara nyata, menyelinap masuk ke dalam tempat dimana target berada.
Untuk memudahkan pekerjaan mereka, alat pelacak tentunya tidak luput dari semua itu. Ada yang melacak untuk mengetahui koordinat target, ada juga yang melacak untuk mereka datangi secara langsung. Pekerjaan mereka juga tidak semudah yang kita kira, jika sampai ketahuan, maka misi gagal.
Dalam novel fiksi atau film, terkadang para Detektif bekerja sebagai team, dan setiap orangnya memiliki tugas masing–masing. Tapi jika di dunia nyata, karena mereka bekerja perseorangan, semua yang setiap orang kuasi, harus mereka kuasai sendiri. Yap, tugas seorang Agent memang seberat itu. Meraka harus manipulatif, agar target tidak curiga jika mereka sedang mengintainya. Mereka harus teliti, agar tidak ada bukti yang terlewat, dan tentunya, mereka juga harus berhati–hati, jika
sewaktu–waktu ada pergerakan sang target secara mendadak.
Semua itu memang membutuhkan keahlian yang banyak, karena tidak mungkin sebagai seorang Detektif tidak memiliki pengetahuan apapun. Mereka itu selalu dituntut untuk menjadi perfect, dan jadi yang terbaik. Banyak ilmu yang harus mereka pelajari, seperti ilmu tentang forensik, mereka harus tahu tentang itu, karena bisa saja sewaktu–waktu mereka ditugaskan untuk turun menyelidiki kasus ke suatu tempat yang jauh dari kota, dan menemukan mayat tanpa identitas yang jelas. Mereka bisa langsung mendiagnosa kenapa orang itu bisa meninggal dunia, karena bisa saja pembunuhannya akan melakukan hal yang sama pada mereka.
Nah dari sini, sifat manipulatif juga harus digunakan. Mereka harus memutar balik keadaan, agar pembunuh yang mungkin mengincar nyawa mereka malah tertekan dan menyerah pada mereka. Sifat manipulatif seorang Agent detektif juga digunakan ketika mereka meyakinkan orang lain, agar mau menolong, atau menerima mereka menjadi salah satu pekerja, dan mengganti posisi mereka di tempat orang itu bekerja, yang menjadi tempat target bernaung juga tentunya. Terkadang, jika mereka harus mendekati target, sifat manipulatif ini lah yang paling diandalkan, karena ini akan menentukan gagal atau berhasilnya mereka.
Lalu bagaimana dengan ketelitian? Apakah hanya untuk bukti saja? Tidak. Ketelitian yang harus mereka miliki sebenarnya lebih dari itu, contohnya, jika mereka pergi dari tempat target, mereka tidak boleh meninggalkan jejak apapun, atau dalam kata lain, mereka harus menghapus bersih semua hal yang bersangkutan dengan penyelidikan ini. Pun dengan data yang mereka kumpulkan, tidak boleh ada yang hilang, dan tertinggal.
Satu lagi, jika mungkin mereka mendapatkan tempat tugas untuk membantu menyelesaikan kasus pembunuhan, ketelitian ini adalah hal yang harus mereka lakukan, karena, jika satu bukti atau jejak saja terlewatkan, mungkin saja di keesokan hari bukti dan jejak itu akan pudar. Entah dihapus oleh pelaku, atau hilang karena hewan dan hujan yang menimpanya.
Seorang Detektif juga tentunya harus pandai berkelahi, selain untuk melindungi diri mereka, itu juga berlaku ketika harus bertarung dengan orang atau bodyguard target yang mereka ikuti. Tapi, jika ada yang menaruh curiga atau berbuat jahat pada mereka, tentu mereka juga harus melawan. Tidak perlu memiliki sabuk hitam untuk bertarung seperti itu, agar kalian tahu caranya bertarung seperti apa, maka kalian adalah pemenangnya. Tapi terkadang, melarikan diri dari perkelahian adalah hal yang terbaik
untuk menyelamatkan diri dan mempersingkat waktu. Karena waktu mereka untuk menyelesaikan tugas itu juga diberi tenggat, dan batas waktu itu yang menentukannya adalah klien. Peran klien tentunya sangat penting, karena mereka yang memegang kendali dan membayar detektif ketika mereka menyewa jasa detektif.
Maka dari itu, para Agent dilatih untuk bekerja cepat, agar waktu mereka tidak terbuang sia–sia, dan kasus yang mereka pegang tidak selesai. Sekarang, kita akan berbicara tentang Dimana saja tempat yang akan mereka datangi ketika bekerja?
Mungkin tempat yang akan kita bahas untuk pertama kali adalah hotel. Kenapa harus hotel? Karena hotel adalah salah satu tempat yang mungkin akan sering target datangi, entah itu menginap, atau ada urusan pekerjaan di hotel tersebut. Terkadang, jika kasusnya menyangkut perselingkuhan, target mungkin akan melakukan hal yang lebih intim dengan selingkuhannya di hotel yang mereka sewa. Nah, sebagai Agent kita harus pintar, agar bisa mendapatkan bukti jika target sedang berduaan dengan
selingkuhannya. Apalagi di dalam ruangan seperti ini, tidak mungkin kan jika kita sebagai Agent menyelonong masuk begitu saja tanpa permisi, dan memotret kebersamaan mereka berdua? Atau, minta klien untuk datang, agar keduanya bisa ia tangkap basah disana.
Selain hotel, kampus dan kantor juga menjadi tempat yang biasa di datangi oleh para Detektif. Untuk mencari data diri atau latar belakang orang–orang, mereka harus bisa menyelinap masuk ke dalam kantor tanpa dicurigai oleh siapapun, dan setelah mendapatkan data atau informasi yang mereka inginkan, mereka harus menghilang tanpa jejak yang jelas. Sedangkan untuk kampus, hambatan utamanya mungkin adalah banyak siswa yang berada di tempat itu. Namun, relasi target di dalam
kampus tentunya lebih luas, selain bertanya atau mendekati teman target, Agent sendiri bisa langsung mendekati target untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai dirinya sendiri, atau orang lain yang juga menjadi targetnya.
Selanjutnya adalah cafe atau resto. Kedua tempat itu tentunya sangat umum untuk didatangi siapapun, termasuk target yang menjadi incaran kita. Target datang mungkin untuk urusan bisnis, atau sekedar datang untuk makan siang dan malam. Namun, untuk mencari sebuah bukti, hal ini juga tidak boleh dianggap sepele, kita sebagai Agent, harus benar–benar mengikuti kemana target pergi, dan kapan mereka keluar dari tempat yang sedang mereka datangi itu.
Jika dalam kasus perselingkuhan, biasanya cafe dan resto ini akan sering target datangi bersama selingkuhannya, dan disinilah para Agent mengumpulkan buktinya dengan cara merekam, atau memotret mereka, entah itu dari jarak dekat, atau jarak jauh. Yang pasti mereka harus pulang dengan membawa bukti.
Kemudian yang terakhir adalah pantai dan club, atau tempat–tempat wisata lain. Wah, jauh juga ya para Agent harus bekerja? Tentu. Jika di dalam club, mungkin para Detektif ini akan menyamar sebagai bartender, wanita malam yang mungkin saja disewa Target, atau menjadi cleaning service di club tersebut. Yeah, yang paling buruknya memang menjadi pelacur, atau para Agent akan datang sebagai pelanggan juga, dan berpura–pura mendekati target untuk mendapatkan data dirinya. Lalu bagaimana
dengan pantai dan tempat wisata lain? Jika kalian Agent, dan kalian bertugas ditempat itu, pastinya kalian akan menjadi pengunjungnya juga, hanya yang membedakan, kalian bukan datang untuk liburan atau berwisata, karena kalian memiliki tugas disana. Atau mungkin, kalian bisa menyamar menjadi tukang pemungut sampah, namun tetap berada dalam jangkauan target.
Sekarang, kita akan berbicara tentang tugas lain para Detektif Swasta. Selain melakukan penyelidikan, seperti yang sudah dikatakan di paragraf awal, mereka juga akan bekerja sebagai bodyguard. Biasanya, penyewaan Bodyguard untuk melindungi para pejabat atau artis–artis yang statusnya sudah internasional. Tentunya, pekerjaan yang satu juga menyangkut keselamatan, karena sebagai seorang bodyguard, mereka harus melindungi keselamatan kliennya, atau dalam kata lain, harus siap jika ada hal buruk yang terjadi pada klien. Jika klien kita terluka sedikit saja, maka tentu imbasnya juga akan jatuh ke kita nantinya. Dan biasanya, jasa mereka juga disewa untuk menjaga situasi sebuah acara besar yang dihadiri orang–orang penting agar tetap berlangsung dengan lancar.
Lalu, ada juga penyewaan jasa untuk melacak atau menyadap telepon seseorang. Hal ini tentunya tidak perlu dilakukan di lapangan, atau mencari tahu secara langsung. Yang akan digunakan dalam hal ini adalah komputer, dan kemampuan seorang Agent dalam bidang IT. Yap, maka kenapa seorang Detektif Swasta harus bisa melakukan segala hal. Selain itu juga, mencari tahu tentang sidik jari seseorang, juga kerap diminta oleh para klien. Mungkin, mereka berpikir lebih cepat jika mereka
menyewa jasa para Detektif Swasta untuk hal ini.
Dalam beberapa kasus, para Detektif Swasta ini akan bekerja di siang hari, karena mungkin itu adalah jadwal aktif para target. Namun bukan berarti, para Agent tidak bekerja di malam hari. Walau pekerjaan di malam hari sedikit sulit, mereka harus tetap melakukannya karena itu adalah kewajiban mereka sebagai seorang Detektif. Selain itu, mereka juga harus bisa mengemudikan motor dan mobil, karena dua kendaraan itu yang akan membantu mereka nantinya, dan dua kendaraan itu juga akan lebih
memudahkan pekerjaan mereka tentunya.
Oh iya, mungkin ada diantara kalian yang berpikir apakah Detektif Swasta berhubungan dengan Negara atau tidak. Jawabannya tidak. Sudah dikatakan sebelumnya jika tugas para Detektif Swasta tidak sama seperti para Inteligen Negara, seperti BIN. Tugas yang mereka lakukan juga di luar kebutuhan Negara, dan bahkan tidak ada sangkut–pautnya dengan Negara. Dan hal ini lah yang menjadi perbedaannya. Badan Inteligen Negara bertugas untuk mengatasi semua masalah yang bersangkutan dengan Negara,
entah itu penyelidikan mengenai kasus perpolitikan, atau kasus antara Negara yang satu dengan Negara yang lainnya.
Sedangkan Detektif Swasta, mereka bekerja untuk orang yang membutuhkan jasa mereka untuk keperluan pribadi, seperti menyelidiki kecurangan pasagannya atau perselingkuhan pasagannya. Yang membayar mereka pun tentunya bukan Negara, melainkan orang menyewa jasa mereka. Detektif Swasta bisa mengerjakan apapun yang klien minta, dan mereka bekerja bebas tanpa ada ikatan dengan Negara, mereka juga diperintah oleh satu orang untuk menyelidiki satu orang lain, sedangkan Inteligen
Negara bekerja untuk semua orang. Mereka terikat dengan Negara, apapun masalah yang Negara hadapi, mereka mau tak mau harus turun tangan. Lalu, apakah Detektif Swasta bisa ikut mengambil peran? Subjektivitas. Karena kembali lagi, Detektif Swasta tidak memiliki keterikatan dengan Negara, terkecuali jika Negara membutuhkan bantuan mereka.
Sebagai seorang Detektif, tentunya mereka harus menyiapkan diri dan mental mereka. Kita tidak tahu ketika kita bekerja apa yang akan kita hadapi, apalagi seorang Detektif Swasta tidak memiliki jaminan uang ketika ia gugur dalam pekerjaannya. Bisa saja mereka mengalami kecelakaan ketika bekerja, atau mendapatkan tekanan dalam tugas yang mereka jalani. Yap, semua itu mungkin saja terjadi. Menjadi
seorang Detektif bukan hal yang mudah, ada berbagai macam rintangan yang akan kita lalaui untuk mendapatkan sebuah data, bukti, dan hasil yang memuaskan bagi klien. Mental seorang Agent juga memang ikut diuji, kita tidak tahu bagiamana seorang Agent melakukan tugas mereka, apakah itu berjalan baik atau tidak.
Seorang Detektif Swasta juga harus memiliki keprofesionalan yang tinggi. Cara mereka bekerjalah yang menjadi bukti apakah mereka profesional atau tidak. Pekerjaan rapih dan cepat, hal itu lah yang biasa dituntut oleh klien pada para Detektif yang bekerja. Mereka tidak boleh meninggalkan jejak sedikitpun, karena bisa saja itu membuat semua pekerjaan mereka gagal. Kehati–hatian dalam mengambil keputusan dan langkah juga menentukan keberhasilan mereka dalam menyelesaikan kasus, sikap yang
hati–hati memang jarang sekali dimiliki orang–orang, namun sebagai seorang Agent, tentunya meteka
harus memiliki keterampilan tersebut.
Agent yang cerdas, mereka cenderung memiliki banyak rencana ketika harus menyelesaikan sebuah kasus. Saat dimana salah satu dari banyak rencana yang mereka susun gagal, maka masih ada rencana lain yang masih bisa mereka gunakan. Misalnya, rencana A kalian sebagai seorang Agent untuk menyelesaikan tugas hari ini dengan cara menyelinap masuk ke dalam ruangan pribadi target. Namun rencana itu gagal karena sesuatu hal, nah jika kalian sudah memiliki rencana lain, maka artinya kalian tidak perlu pusing memikirkan rencananya secara mendadak, karena kalian tinggal menjalankannya saja, dan menyelesaikan pekerjaan kalian sesuai dengan rencana lainnya.
Macam–macam rencana yang kita siapkan juga akan membantu kita dalam hal lain, ketika keadaan tidak sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan, bisa saja rencana A kita simpan untuk digunakan dilain situasi, sedangkan untuk menyelesaikan tugas dalam situasi ini, kalian memerlukan rencana B yang memang sesuai dengan keadaan kalian sekarang ini.
Selain itu, seorang Agent juga harus cekatan. Maksudnya, Agent tidak boleh lambat dan ceroboh ketika bekerja. Karena jika seperti itu, Target yang kita incar malah akan mengetahui jika kita sedang menguntitnya. Atau, penyelidikan hati itu akan gagal oleh kebodohan kita sendiri. Kecerobohan juga bisa melukai kita atau orang lain, bisa saja ketika kita bekerja menabrak sesuatu yang besar dan berat, itu mungkin saja menimpa diri kita sendiri, atau orang–orang yang berada ditempat itu. Apalagi ini
Detektif Swasta, jika kita dalam bahaya, tidak ada rekan yang akan menolong, karena kembali lagi, mereka atau kita bekerja perseorangan, jika sampai terluka, orang yang terkena imbasnya untuk pertama kali adalah diri sendiri, dan orang terdekat yang berada disana.
Selain itu, daya ingat yang kuat itu harus dimiliki seorang Detektif Swasta. Tidak peduli mereka masih baru atau tidak dalam pekerjaannya, yang pasti, ketika seorang Detektif bekerja, mereka harus mengingat jelas hal–hal yang akan diperlukan untuk penyidikan selanjutnya, atau ingatan mereka akan berguna untuk bukti yang diminta oleh klien. Contohnya, mengingat plat nomor Targer, atau orang–orang yang berhubungan dengan penyidikan. Nomor kamar, bisa saja ketika sedang dikuti, Target menyewa kamar di sebuah hotel atau apartemen, kita juga harus menginap disana tentunya, untuk mencari tahu di kamar mana ia menginap, dan bersama siapa saja ia menyewa kamar itu.
Seorang Detektif Swasta juga tidak boleh mengandalkan orang lain, jika mereka memiliki sifat mengandalkan orang lain, mungkin saja pekerjaan mereka tidak akan pernah selesai. Karena mereka mungkin masih ragu untuk memulai sendiri, atau mereka tidak memiliki kemapuan apapun yang seharusnya dimiliki oleh seorang Detektif. Orang yang tertutup, dan memiliki dunianya sendiri,
terkadang orang–oran seperti inilah yang dicari untuk menjadi Detektif, karena mereka bisa bekerja secara maksimal, tidak memikirkan apapun lagi.
Lalu, apakah seorang Detektif boleh menjalin asmara? Padahalkan mereka juga bekerja untuk menyelidiki kisah asmara orang lain. Mungkin, ini tergantung pendirian masing–masing seorang Detektif. Namun, sebagian besar dari mereka memilih untuk mengesampingkan masalah percintaan dalam hidup mereka. Karena selain bisa menghambat kinerja mereka, pekerjaan mereka juga mungkin saja akan melukai pasangan mereka. Walau sebenarnya banyak yang memiliki hubungan dengan Detektif itu, tapi
untuk orang yang paling dekat, terkadang mereka yang akan kena imbasnya ketika sesuatu terjadi pada kita.
Maka dari itu, seorang Detektif haruslah menyembunyikan identitas mereka ke publik. Jangan sampai orang terdekat dan orangain tahu mereka adalah seorang Detektif. Hal itu juga tentunya berlaku pada kalian atau kita yang berpikir untuk mengabdi menjadi seorang Detektif Swasta. Sifat tegas da lugas juga tidak boleh ditinggalkan, bayangkan jika seorang Agent labil? Mereka tentunya akan pusing menentukan pilihan mereka sendiri. Karena sebelumnya, mereka tidak pernah membuat rencana dan aturan mereka
sendiri dalam bekerja atau hidup.
Kepercayaan diri yang tinggi, apakah seorang Detektif harus memiliki sikap yang seperti ini? Tidak harus semua Detektif memiliki sikap atau sifat ini. Namun, untuk turun kelapangan dan bertemu orang–orang, mereka cenderung harus menyiapkan diri mereka untuk berada ditengah kerumunan massa. Detektif yang baik, tentunya harus bersikap tenang agar pekerjaannya bisa selesai dengan lancar. Tapi itu semua balik lagi kependirian mereka masing–masing, mereka mau percaya diri atau tidak, kita tidak bisa
memaksa, asalkan, pekerjaan yang Klien berikan pada mereka selesai sesuai dengan waktu pengerjaan.
Detektif juga harus memiliki cara berpikir yang berbeda, salah satunya mereka harus berpikir rasional. Seseorang yang berpikir rasional memiliki tujuan untuk masa depan yang lebih baik, mereka adalah orang yang terencana dan sangat sulit untuk terbawa arus. Dari sini, kalian tahu mengapa seorang detektif harus berpikir rasional, karena mereka harus menyelesaikan tugas mereka tanpa terkecoh apapun, membuat rencana yang jelas agar pekerjaan yang sedang mereka lalukan itu berjalan lancar.
Mereka selalu berpikir tentang kemungkinan–kemungkinan yang akan muncul, dan itu membuat mereka memikirkan cara untuk bagaimana menghadapi keadaan tersebut.
Tak jauh berbeda dengan cara berpikir kritis, seorang detektif cenderung berpikir kritis untuk mendapatkan results dari kasus yang mereka tangani. Kemampuan membandingkan dan membedakan sebuah bukti atau data, itu sangat diperlukan untuk seseorang yang ingin menjadi Detektif. Cara mereka meneliti bagian–bagian kecil secara keseluruhan juga tentunya perlu kita acungi jempol, karena menjadi seorang Detektif memang harus sangat teliti dan terarah. Ketika menyelidiki suatu kasus, mereka juga
tentunya harus mencari informasi dari sember terpercaya, meraka tidak boleh adal dalam mencari sumber informasi. Bisa saja, bukannya mendapatkan jawaban, malah nyawanya yang terancam.
Sifat introvert yang memang dimiliki oleh hampir semua Detektif di dunia ini, membuat pekerjaan mereka sedikit mudah. Sifat ini tentunya membantu mereka untuk fokus pada tugasnya, dan biasanya, seorang yang introvert memili cara berpikir dan sudut pandang yang mereka. Tidak semua orang introvert menutup dirinya dari dunia luar, rata–rata, mereka akan mengamati dunia dalam diam, dan mengetahui segala hal yang bahkan tidak pernah kita ketahui keberadaannya.
Dalam menyelesaikan tugasnya, Detektif Swasta biasanya hanya membawa peralatan alakadarnya saja. Mungkin jika kasus yang mereka kerjakan lebih berat dari kasus–kasus yang biasa mereka tangani, beberapa alat seperti revolver, pisau, serta alat–alat yang bisa digunakan untuk melindungi diri, sekaligus melukai orang lain wajib untuk di bawa. Contoh kecilnya adalah ketika seorang Detektif Swasta disewa untuk menjadi bodyguard. Karena mereka melindungi satu nyawa, jika ada banyak nyawa yang
mengincar keselamatan orang yang ia lindungi, mungkin akan langsung dilumpuhkan oleh mereka. Ah iya, Detektif Swasta juga tidak jauh berbeda dengan para polisi ketika melakukan tindakan tugas, pastinya mereka akan membawa alat yang bisa mengamankan mereka.
Tugas Detektif Swasta sebenarnya sangat beragam, yang sudah kita bahas di atas tadi hanya beberapa bagian kecilnya saja. Disebagian agency penyedia jasa Detektif Swasta, mereka akan menawarkan jasa pencarian orang hilang. Mungkin pihak berwajib akan menolak jika kita meminta mereka, untuk mencari orang yang hilangnya sudah bertahun–tahun lamanya. Hilang disini bukan dalam artian anak hilang atau sanak keluarga saja, hilang yang entah diketahui hidup atau tidaknya. Tidak semua pencarian orang hilang untuk yang seperti itu.
Dalam beberapa kasus, para Detektif Swasta disuruh untuk mencari orang yang tidak ada kabarnya, mereka juga memastikan apakah orang itu masih hidup atau tidak. Biasanya, orang yang dicari itu adalah orang yang kabur dari sebuah permasalahan yang tidak melibatkan hukum, atau seorang anak yang dulunya diculik, dan kini kembali terdeteksi keberadaan walau tidak sepenuhnya. Kemana para Agent Detektif akan mencari keberadaan mereka?
Mungkin langkah pertama yang akan mereka lakukan adalah mendatangi kota yang dipercayai menjadi tempat tinggal orang hilang itu, kemudian mencari tahu dimana tempat tinggalnya di kota tersebut. Jika tidak ketemu? Tentunya para Detektif akan merumuskan kemungkinan lain, seperti target mungkin pindah ke kota, atau daerah lain yang ada di kota tersebut. Mereka pasti akan mendatangi orang yang mungkin mengenal target, menanyakan dimana sebelumnya target tinggal, dan kemana sekarang dia pergi.
Setelah yakin jika tempat berikutnya benar–benar tempat tinggal target, Agent akan pergi kesana setelah terbukti benar, mereka akan segera menghubungi klien. Memang sedikit rumit, karena selain melibatkan fisik, pekerjaan ini juga melibatkan otak. Mereka yang menjadi seorang Detektif atau Agent tidak harus pintar, hanya dituntut untuk menjadi cerdas, agar semua kasus yang mereka kerjakan tidak cacat sedikitpun.
Mungkin beberapa kalian ingin mengetahui langkah–langkah seorang Agent atau Detektif menyelesaikan mereka, dan cara berpikir yang sering mereka gunakan. Yeah, setidaknya ketika kalian berpikir untuk terjun ke dunia detektif, kalian sudah memiliki basic karena sudah membaca Artikel ini.
Tidak jauh berbeda dengan cara kita menyelesaikan tugas di sekolah, yang pertama adalah mengindentifikasi masalah. Dalam masalah–masalah kecil, tentu indentifikasi masalah bukanlah hal yang sulit, namun dalam dunia penyelidikan seperti ini, indentifikasi masalah adalah hal yang sedikit sulit, apalagi jika masalahnya bercabang. Contohnya jika dalam kasus perselingkuhan, Agent juga harus mengetahui mengapa target bisa selingkuh, dan wanita yang menjadi selingkuhannya itu mau menjadi kekasih gelap target. Ketika kita berhadapan dengan kasus pembunuhan, pertanyaan pertama mungkinadalah Apa alasan korban dibunuh?namun jarang sekali yang bertanya "Apakah korban berbuat kesalahan? walaupun korban tidak bersalah, namun kemungkinan jika korban itu juga yang menyulut emosi yang pelaku tidak boleh dilewatkan.
Selanjutnya adalah pengumpulan data. Ketika kita sudah mendapatkan masalah yang sebenarnya, kita sebagai Detektif perlu mengumpulkan data. Entah itu data berupa bukti, saksi, atau hal–hal lain menyangkut kasus yang sedang diselesaikan oleh kita. Data pertama itu adalah informasi tentang korban dan pelaku, sebelum lari ke bukti, tentunya kita akan mencari tahu tentang identitas orang yang terlibat, yang paling diutamakan adalah kedua orang itu. Namun, ketika kasus pembunuhan terjadi, kita
hanya mengetahui siapa korbannya, dan biasanya, sang pelaku masih menjadi misteri. Setelah mengumpulkan data, kita juga perlu menganalisisnya. Kita tidak pernah tahu apakah semua data yang sudah kita kumpulkan itu benar atau tidaknya, jadi untuk menghindar dari kesalahan, lebih baik kita memeriksanya kembali.
Dalam sebuah masalah, pasti kita memerlukan solusi untuk menyelesaikannya, bukan? Para Detektif juga memerlukan semua ini, mereka mencari solusi terlebih dahulu. Solusi yang mereka siapkan tentu bukan hanya satu atau dua saja, pasti solusi yang mereka siapkan itu lebih dari lima. Jika sudah menemukan berbagai solusi, seorang Detektif akan memilih solusi yang pas untuk menyelesaikan masalahnya. Mereka mungkin mencoba beberapa solusi, apakah solusi itu pas atau tidan terhadap kasus
yang sedang mereka tangani itu.
Setelah semua langkah di atas selesai, tentunya Detektif harus merencanakan sebuah tindakan. Karena sekarang Detektif Swasta bertugas seorang diri, maka mereka harus benar–benar pintar dalam merencanakan tindakannya, bisa saja nanti jika rencananya tidak tepat, malah akan berbalik meyerang
dirinya sendiri. Mungkin ketika seorang Detektif mencari tahu tentang data diri seseorang, namun persiapannya belum matang. Bagaimana nanti jika mereka malah berhenti ditengah jalan, karena ternyata mereka salah perkiraan? Untuk menghindarinya, diperlukan juga sikap yang tenang untuk merencanakan tindakan ini.
Jika kita adalah seorang Detektif yang turun kelapangan, kehati–hatian dan kecekatan adalah hal yang wajib dikuasai. Belum lagi, kita tidak boleh membuang banyak waktu hanya untuk berpikir. Jika bisa, berpikir lah sembari bertindak, dan bersikap tenang di segala keadaan yang dihadapi. Contohnya, jika kita tidak tenang, dan kita sebagai seorang Detektif sedang dalam keadaan genting. Kita harus menyelamatkan diri kita, pun kita juga diharuskan menyelesaikan kasusnya hari itu juga. Jika kita tidak
berpikir tenang, bukannya selamat, atau aman, malah ketika kita melawan musuh akan membuat diri kita terlihat lemah karena cemas dan khawatir.
Menjadi seorang Detektif juga tentunya perlu banyak melatih diri. Jika dalam dunia intelegensi yang resmi, kita akan dilatih dan di didik untuk menjadi seorang Agent Negara yang hebat. Namun, karena kita bekerja sebagai seorang Detektif Swasta, melatih diri sendiri adalah hal terbaik. Seorang Agent Swasta tidak mengenal semua rekan yang memiliki profesi seperti mereka, mereka bekerja sendiri, menyelesaikan tugasnya sendiri, dan mendapatkan bayarannya juga sendirian. Cara mereka berlatih
harus dari dasar terlebih dahulu, salah satunya mengubah cara mereka berpikir, dan memandang dunia.
Sebelumnya sudah dijelaskan bagiamana cara seorang Detektif berpikir, selain itu, mereka juga harus bisa menguasai cara melumpuhkan orang yang menggunakan senjata api, tanpa harus berisiko perkelahian, tentu saja dengan trik penguncian bela diri yang profesional. Tidak ada yang tahu bagimana suasana ketika mereka bekerja nanti, mungkin harus ada orang yang mereka lumpuhkan, karena membuat nyawa mereka juga terancam. Dalam pekerjaan ini, resiko tak terduga bukanlah hal yang baru. Makanya bagi kalian yang mau bekerjasama sebagai Detektif harus memiliki mental dan fisik yang kuat agar benar-benar siap.
Lalu, apakah ada hal yang harus dipersiapkan oleh para Detektif sebelum turun kelapangan? Selain Senjata api dan senjata tajam? Tentunya adalah ponsel serta alat perekam lain. Ponsel pintar akan menjadi alat utama untuk seorang Detektif mendapatkan bukti, selain mudah untuk dibawa kemanapun, ponselnya sangat umum digunakan. Orang–orang bermain ponsel di tempat umum dan
ramai, nah, jika seorang Detektif sedang mengikuti atau merekam kegiatan target, seharusnya target tidak mencurigai mereka, jika sebenarnya mereka sedang mengintai target tersebut menggunakan ponsel.
Jika kita sebagai Detektif disuruh untuk menguntit seseorang yang datang ke sebuah acara besar, tentunya kita memerlukan identitas palsu, dan akses untuk masuk ke dalam acara itu. Dalam dunia perfilman, banyak yang menyamar menjadi salah satu taju undangan juga, namun tidak sedikit dari mereka yang menyamar menjadi pelayan atau petugas kemanan di acara tersebut. Untuk melumpuhkan lawan yang mungkin akan menghalangi kebersihan kita, membawa senjata api ke dalam acara tersebut bukanlah pilihan yang bagus. Mungkin, kalian akan terbantu dengan tali dan sebotol obat bius, selain bisa melumpuhkan lawan, identitas kalian juga tentunya akan aman dan lebih mudah berubah–ubah.
Dan sebagai seorang Detektif, menjauhi permasalahan hukum adalah hal yang mesti kalian lakukan. Jangan pernah terlibat dengan kasus–kasus yang berada di luar tugas kalian sebagai detektif, ketika kalian bertugas, berusahalah untuk tidak peduli pada apapun yang terjadi disekitar kalian. Fokus terhadap sesuatu, itu juga menjadi kunci utamanya. Dan ketika ada orang yang kita kenal, berusahalah untuk berpura–pura tidak mengenal mereka, itu alasan mengapa seorang Detektif cenderung menyamar
ketika mereka bertugas.
Karena kalian akan turun kelapangan dan menguntit banyak orang, usahakan kurangi meng–upload wajah kalian di media sosial. Jika banyak orang yang mengenal kalian, itu juga akan menghambat pekerjaan kalian. Untuk menyelesaikan satu kasus saja kalian perlu mondar–mandir ke tempat yang sama berkali–kali, bayangkan bagaimana jika mereka yang ada disana mengenal diri kalian? Mungkin identitas kalian juga akan terungkap, dan penyelidikan kalian sia–sia saja. Memang tidak masalah jika kalian ingin berfoto dan meng–uploadnya, hanya saja, kalian harus jarang–jarang melakukan hal itu.
Detektif Swasta juga diharuskan mengerti tentang IT system. Bisa saja kita disuruh untuk menyadap ponsel seseorang, menghack sebuah situs yang ada sangkut pautnya dengan klien, dan meretas jaringan yang mungkin juga berhubungan dengab klien kita. Tidak perlu bersekolah di bidang IT, mempelajari ilmu baru sekarang tentunya sangat mudah, ada buku, Internet, dan alat saja sudah cukup untuk kita mempelajari ilmu baru tersebut.
Mungkin kalian penasaran, berapa sih biaya yang harus orang–orang keluarkan jika mereka ingin menyewa jasa para Detektif Swasta? Atau, berapa bayaran seorang Detektif Swasta dalam satu kasus? Bayaran atau biaya penyewaannya tentu relatif, dan subjektif. Tergantung tingkat kesulitan kasus itu sendiri. Namun, memang untuk penghasilan seorang Detektif, cenderung lebih besar, karena mereka dibayar dalam sekali kasus. Bayangkan jika ada satu kasus, dan kita sebagai seorang Detektif dibayar
sebesar 5jt rupiah setiap kasusnya. Jika dalam satu bulan ada dua atau tiga kasus, tentunya penghasilan mereka sudah melebihi pendapat seorang karyawan kantor. Namun kembali lagi, itu tergantung seberapa sulitnya kasus yang kita dapatkan dari klien.
Beberapa Agency penyedia jasa ini terkadang membayar uang muka pada para Detektifnya, agar mereka tidak mengeluarkan uang ketika bertugas. Jika tidak memiliki kendaraan, tentunya Agent itu harus menggunakan jasa antar jemput, seperti gojek, grab, atau kendaraan umum lain yang bisa membantu pekerjaan mereka. Toh jika target datang atau menginap di hotel, para Agent juga harus mengeluarkan uang untuk bisa berada di tempat yang sama. Terkadang, hotel yang disewa oleh target juga tidak main–main. Jika kalian mau, dekati salah satu pekerja yang ada disana, minta mereka untuk kalian gantikan, dan jika tidak bisa, menyewa kamar adalah pilihan yang terbaik agar tugas kalian bisa cepat selesai.
Belum lagi ketika Target mendadak pergi ke luar kota atau Negeri, tentunya kita juga harus mengikuti jejak mereka, tiket yang dibeli juga tentunya harus tiket pulang pergi. Tidak mungkin para Agent akan menetap disana? Sedangkan pekerjaan mereka belum tentu sudah selesai sampai disitu. Jadi tidak salah, jika biaya sewa seorang Detektif Swasta cenderung lebih mahal, karena mereka bekerja perseorangan, dengan tenggat waktu yang ditentukan, dan nyawa mereka sendiri yang menjadi taruhannya. Dan ketika Mereka sampai ditempat tujuan, penyewaan rumah atau penginapan untuk sementara waktu juga harus menggunakan uang. Di zaman sekarang tidak ada yang gratis, mereka menyediakan tempat, dan kita membutuhkan tempatnya. Seperti Detektif, mereka menyewakan jasa, dan ada orang yang membutuhkan jasa mereka juga.
Dalam bertugas, beberapa Agent juga harus sering mengganti pakaiannya. Mereka tidak mungkin memakai pakaian yang sama di setiap penyelidikan, karena bisa saja target yang menjadi incaran mereka juga curiga terhadap mereka. Dan pakaian itu juga belum tentu mereka pakai lagi, jika sewaktu–waktu bertemu target di tempat lain, dan target mengenali kita, itu adalah hal yang harus dihindari, bukan?
Agent juga harus memiliki alat–alat kecil nan bermanfaat, seperti kamera yang super kecil, itu bisa membantu Agent bekerja tanpa harus repot mengikuti, atau bahkan masuk ke dalam ruang privasi target. Mereka bisa mengambil kamera kecil itu nanti, atau jika mereka sudah menghubungkannya dengan ponsel , lapto atau komputer, mereka tinggal melihat apa yang terjadi melalui tiga beda itu, benar bukan? Mudah jika kita hanya mendengarnya, namun saat sudah turun langsung ke lapangannya, itu lah yang menjadi pertimbangan.
Sebuah Agency jasa Detektif Swasta juga harus memiliki Agent–Agent yang pro dan berkualitas, jika tidak, siapa yang mau menyewa jasa mereka nantinya? Yang ada Agency menjadi bangkrut, dan nama mereka sendiri juga menjadi buruk Dimata khayalak ramai. Seorang Agent juga harus may hidup secara nomaden, atau berpindah–pindah. Untuk menghindari kemungkinan mereka dicari oleh anak buah target, karena telah mengikutinya secara diam–diam.
Aman atau tidaknya kehidupan seorang Agent, tergantung ketika mereka menjalankan tugas mereka bagiamana. Jika cara mereka tidak benar dan tidak teliti, ya bisa saja nyawa mereka akan menjadi taruhannya. Namun jika cara mereka benar dan rapih, kemungkinan mereka dalam bahaya akan sangat tipis. Yap, pintar–pintar saja dalam bertugas dan melindungi diri sendiri, karena yang bisa kita para Agent andalkan hanyalah diri kita sendiri.
Nah artikel diatas adalah tentang kinerja jasa detektif swasta di luar negeri. lalu bagaimana kinerja detektif swasta yang ada di Indonesia?
Detektif di Indonesia
Detektif di Indonesia yang legal mengungkap kasus kriminal seperti detektif di luar negeri belum ada. Karena instansi yang menyelidiki kasus kriminal adalah hak mutlak Kepolisian Negara Republik Indonesia, tentu saja detektif swasta di Indonesia tidak punya undang-undang mengungkap kasus kriminal, walau pekerjaanya sama-sama menyelidiki, namun perbedaanya ada pada jenis kasus yang diselidiki. private investigator yang ada di Indonesia adalah detektif swasta yang hanya membantu klien untuk menyelidiki kasus pribadi saja seperti pencarian bukti selingkuh dan check kejujuran calon pasangan. Salah satu private Investigator swasta di Indonesia yang sangat terkenal karena mahir dalam menyelidiki perselingkuhan adalah Detektif Jack’s Angels.
Perbedaan Detektif Swasta dengan Polisi
Tentu saja keduanya sangat berbeda. Walaupun punya satu kesamaan yang mirip, yakni sama-sama melakukan penyelidikan untuk menemukan bukti yang akurata. berikut ini perbedaan detektif swasta dengan Polisi:
-
Detektif swasta
Detektif Swasta merupakan jasa investigasi swasta yang berdiri sendiri dan hanya melalukan penyelidikan kasus pribadi dari permintaan seorang klien. Kasus yang diselidiki oleh detektif swasta di Indonesia hanya kasus yang bersifat perorangan atau personal saja, contoh penyelidikan kasus perselingkuhan untuk mencari bukti selingkuh, memantau kejujuran pasangan dan membantu pengawasan pergaulan anak. Salah satu contoh detektif swasta di Indonesia adalah DetektifPerselingkuhan.com. Kesimpulannya detektif swasta hanya menyelidiki kasus pribadi saja,dan dilarang keras menerima kasus yang melanggar hukum. Maka jika ada detektif swasta yang mengaku bisa mengerjakan kasus apa saja, saya ingin tertawa hehehe…
-
Polisi
Polisi dalam hal ini adalah Intel Kepolisan yang merupakan penyelidik resmi dari pemerintah yang kinerjanya menyelidiki kasus- kasus kriminal seperti, kasus perampokan, pembunuhan, terorisme dan kasus lainnya. Intel kepolisian bekerja dibawah undang-undang Negara Republik Indonesia dan yang jelas-jelas mempunyai payung hukum yang Sah.
Cara Kerja Jasa Detektif Swasta Di Indonesia
jasa detektif swasta di indonesia murni hanya boleh membantu klien untuk menyelidiki kasus pribadi saja, contoh nya kasus perselingkuhan. dan kinerjanya cukup simpel yaitu sang klien akan menghubungi detektif kemudian membicarakan kasus dan negosiasi harga. Setelah terjadi kesepakatan harga dengan klien, maka agen detektif akan memulai menyelidiki kasus yang diemban tersebut. Kinerja detektif dalam menyelesaikan misi dengan cara metodologi atau pencarian bukti yang akurat sesuai keadaan dilapangan.
Semisal, untuk penyelidikan kasus perselingkuhan yang sering banyak diminta klien, seorang detektif akan memantau aktiftas orang yang diduga berselingkuh. faktanya jika orang tersebut benar-benar selingkuh maka agen detektif akan melaporkan kepada klien dan memberikan bukti berupa foto dan video. Demikian sebaliknya jika ternyata orang tersebut tidak selingkuh, sudah tentu jasa investigasi akan melaporkan apa adanya.
Jasa detektif swasta yang saat ini menjamur di Indonesia. Sebaiknya teliti sebelum memilih jasa investiasi, jangan buru-buru sewa detektif dan jangan tertipu harga murah. Karena besar kecilnya jumlah sewa tergantung tingkat mobilitas target yang diselidiki.
Dibawah ini bukti Detektif swasta di Indonesia sangat terpercaya hingga diundang oleh beberapa acara Televisi:
10. Profesi Unik ! Detektif Perselingkuhan – RTV
9. Kesaksian Dari Pengguna Jasa Detektif cinta | INI BARU EMPAT MATA – TRANS7
8. PAGI PAGI PASTI HAPPY – Ungkapan Dari Pendiri Detektif Perselingkuhan – TRANS TV
7. Hitam Putih | PELAKOR – TRANS7
6. Detektif Perselingkuhan | ON THE SPOT – TRANS7
5. Indonesia Lawak Klub – Aku, Kamu, Dan Dia – TRANS7
4. Demi Nyai – Detektif Cinta – TRANS7
3. Hitam Putih – Detektif Perselingkuhan – TRANS7
2. Jasa Sewa Mata Mata – Telusur – TVONE
1. Curahan Hati Perempuan – Detektif Cinta – TRANS TV
Mungkin sampai sini dulu pertemuan kita, di lain hari atau lain waktu kita akan membahas hal lain yang lebih nenarik lagi. Atau, membahas tentang bagaimana seorang Agent menjalani kehidupannya, dengan membaca cerita mereka dari diri mereka sendiri. Sampai jumpa semuanya! Ambil pesan terbaik dari artikel ini, dan semoga hari kalian menyenangkan!